Jumat, 14 Januari 2011

terima kasih sahabat....

'berbagi itu akan membantu mengurangi bebanmu' pernah gw anggap klasik ungkapan yang demikian hingga gw bertahan sendiri dalam setiap deraan. Entah apa yang membuat gw merasa nyaman dengan apa yang gw lakukan. Banyak hal yang didiamkan dan terlewatkan dan akhirnya tanpa penyelesaian. Pendewasaan membawa gw menjadikan hal tersebut  sebagai sebuah permasalahan hingga akhirnya gw berada pada satu masa yang gw sebut sebuah keputusasaan.

yahh.. selama ini gw berada dalam zona 'ter'nyaman dalam hidup gw. Ketakutan melakukan sesuatu yang besar dan keluar dari kenyamanan itu telah membuat gw merasa menjadi seorang yang telah menyelesaikan tugas besar dan ingin berhibernasi dalam jangka waktu panjang. Kenyamanan telah membuat gw ketakutan akan masa depan, seperti akan menghadapi permasalahn besar dan rintangan yang sulit dalam sebuah pencapaian.

Sebuah penantian dan usaha besar yang gw lakukan untuk keluar dari zona tersebut. Mulai membuka diri dan berbagi setiap yang gw rasakan. Selama ini selain krisis kepercayaan terhadaporang lain ternyata yang lebih parah lagi gw mengalamai krisis kepercayaan kepada diri sendiri dan ituu tidka gw sadari. Waktu membawa gw untuk merenung sejauh mana sebuah pencapaian dan sikap yang selama ini gw pertahankan untuk membawa gw menjadi seorang yang gw anggaplebih baik.

Malam ini seorang sahabat berkata: hanya fikiran gw yang telah mengacaukan setiap perencanaan yang sudah gw buat,sesungguhnya di laam bawah sadar gw, telah ada sebuah tujuan yang menanti tindakan untukpencapaian..

to be continued (gw gak sanggup mengingat semuanya saat ini)


Minggu, 09 Januari 2011

Saat ini

Saat ini....
yah saat ini..
k tak ingin sendiri..
ingin hadirnya seorang teman
entah apa bentuk mu
atau dengan cara apapun kau datang
ku hanya ingin tertawa
merasakan kembali bahwa hidup itu ada..
kali ini ku berada dalam kepasrahan
dan nyaris putus asa...
kesepian dan kesendirian seperti memperburuk suasana
ayoolah bahagiaaa
kenapa kau begitu enggan bersamaku
kawan...
saat kau hadir ku tau
ku tak kan mampu bercerita apapun untukmu
membagi kisahku
atau sekedar bercengkrama denganmu..
tapi kawan
di dada ini seperti telah meluap-luap
ledakan emosi, amarah, tangis dan semuanya..
kau benar kawan
ku tak sendiri
tapi jiwa ku merasa sepi kawan....
Jiwa ku mati
dan tinggal menunggu saatnya raga ini

Sabtu, 08 Januari 2011

(Akhirnya) pecah juga

Lama memang telah tertahan dan gw rasakan, dan malam ini seperti kerasukan setan semua gw lepaskan. Meskipun tak memperoleh kepuasan melainkan hanya penyesalan tapi seperti episode baru dan tantangan baru. Agghhh.. sayangnya gw masih terlalu takut menghadapi semua.. masih terlalu ciut untuk membahas semua, masih terlalu rendah untuk membahas semua.
Saat ini gw seperti ingin sendiri menjauh dari dunia gw. Gw sadar hal itu mustahil terjadi dan tak akan mungkin terjadi. Yang gw dapati hanya jiwa yang kosong berharap mati sebelum masanya. Saat ini tak ada yang lebih gw rasakan selain penyesalan mendalam pada orang yang paling gw sayang. Meski demikian ada ketakutan yang terus menghantui.

Gw pernah salah, pernah memendam semua da merasa cukup dalam diam. Tapi belakangan gw merasa memiliki jiwa yang mati dan hidup tanpa arti. Gw menjalani kehidupan seperti biasanya penuh tawa namun sayangnya kesendirian selalu membunuh bahagia. Hidup seperti mainan belakan,gw berjalan tanpa tujuan saat letih itulah yang gw anggap pencapaian.

Dan saat ini tak ada lagi yang gw inginkan untuk selanjutnya. Gw telah lama memendam cita-cita dan masa depan, berharap langkah yang membawa kesana. Jika kau bertanya apakah cita-cita masa kecilmu?? maka ku tak kan sanggup menjawabnya, gw udah lupa pernah kecil, gw udah lupa pernah bercita-cita.

Dalam ini gw seperti di ambang kehancuran. Bersiap melangkah dan tertatih mencapai ujung perjalanan. Gw tak kan pernah menyebutnya tujuan karena hal itu tidak pernah menjadi tujuan gw.Yang gw fikirkan hanyalah saat ini hari ini, dan tak sanggup memikirkan masa depan.

Bagi gw masa depan hanya lah harapan.Mungkin tercapai mungkin saja tidak. tapi gw berpasrah pada keadaan. Gw tak punya usaha pencapaian. Jangankan usaha gw tak  punya tujuan sama sekali. Hei waktu kau boleh bunuh aku dalam diam, dan tetap lah diam agartak ada yang bahawatelah lama ku hidup tanpa pengharapan.