Senin, 13 September 2010

Ketika Kau (Merasa) Tak Dianggap.


Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba mengalah
Menahan setiap amarah
Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba bersabar
Ku yakin kau kan berubah
(Kertas, kekasih tak dianggap)

Lirik lagu diatas sebenarnya gak terlalu representatif atas apa yang mau gw tulis saat ini…Cuma saat gw nulis judul tulisan ni tiba-tiba yang pertama terlintas dalam benak gw adalah lagu ini.
Secara diliriknya ada kata ’Tak Dianggap’ juga (hahhaa *agak maksa)

Emang enak apa saat lo merasa gak dianggap?? Ya bukan hanya sebagai kekasih, mungkin sebagai sahabat, sebagai saudara, sebagai manusia, atau bahkan sebagai salah satu profesi yang lo geluti saat ini. Manusia itu gw rasa manusia banget dengan rasa pengen dihargai, makanya dari SD kita di ajarkan untuk saling menghargai. Sayangnya tak ada pelajaran SD untuk saling menganggap...haha

Saat lo berada dalam posisi tak dianggap, apa yang paling lo rasain? Beuhh...soal perasaan sebenarnya gw paling males membahasnya..Hanya saja selama ini karena kebanyakan tak pernah membahas akhirnya gw sampai pada satu titik jenuh yang berbuntut meluapnya perasaan tersebut yang menyebabkan emosi labil.

Berada dalam posisi tak dianggap itu kadang memang menyedihkan. Lo ada seperti tak terlihat, berbicara seperti tak terdengar, bergerak seperti angin, menangis seperti hujan..Mungkin sedih dan kecewa tapi apa yang lo lakukan saat semua itu adalah kenyataan??

Gw lelah jika terus seperti ini.. Menjadi pribadi minder bukan tujuan hidup gw. Coba sekali berkata dan lo di dengarkan. Saat itu ada kebahagiaan tersendiri yang menyelinap di pembuluh darah lo hingga relung hati, karena pada hakikatnya manusia ingin dihargai. Namun bagaimana jika itu semua hanya prasangka lo???

Tak usah berdelik lagi. Gw sadar tulisan ini begitu berantakan tanpa arah tujuan. Seperti yang gw rasakan, gw cuma ingin didengarkan!!!

Gw sempat berfikir ada ketidakadilan dalam hidup ini. Kisah perjalanan hidup gw seperti tak ada hal yang patut dibanggakan sehingga tak ada orang yang menghargai. Gw berjalan, terus berlari mencari tempat berdiri dimana gw bisa menjadi diri gw sindiri, bergerak dengan kesadaran tanpa tekanan.

Meski gw sadar betul, semua memang sudah suratan dan ketidakadilan yang gw fikirkan hanya prasangka buruk. Tapi ini kisah yang menyedihkan!!! dan gw benci keadaan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar