Senin, 27 September 2010

mengHAMBAlah pada Nya Allah SWT

Dan milik Allah timur dan barat. Kemana pun kamu menghadap di sana lah wajah Allah. Sungguh Allah maha luas, Maha Mengetahui (Al-baqarah 115)
Saat ini, malam ini Allah kembali telah membalikan hati gw dengan cara-Nya. Pada awalnya hanya sumpah serapah, sedih berdarah, dan luka bernanah yang gw rasakan. Namun dengan caranya dalam waktu sebentar Allah membalikan hati ini hingga mampu tenang melihat hari esok

Allah mengirimkan gw, seorang teman, sahabat, saudara, untuk mengingatkan gw akan kebesaran-Nya yang tiada tandingan. Allahu Akbar Allah Maha Besar, gw di ingatkan untuk sebuah hal yang sering dianggap kecil namun bemakna besar..Sehingga malam ini sudah tak ada air mana, tak ada luka tersisa, dan gw siap jadi gw yang tegar (kembali)

 Allah meningatkan manusia dengan banyak cara, dan mengingatkan gw melalui seorang sahabat. Gw sadar hanya Dia tempat gw mengadu satu-satunya dan dengan jawabannya gw bisa bertahan akan semua yang gw rasakan. Meski kadang tidak sesuai dengan yang diharapakan tapi Allah lebih maha tahu apa yang terbaik untuk umatnya.

Lama waktu gw memendam sebuah kekesalan, penyesalan, kesedihan dan keresahann tanpa ada yang tau dan tanpa tau tempat berbagi. lama waktu gw lupa mengadu pada sang pemilik hati,, agghh betapa hinanya raga ini. Astaqfirullohal'adzim....Allah maafkan hambamu. Kalap dalam dangkalnya masalah, hilang di tengah terangnya petunjuk-Mu

Ya, malam ini....malam ini gw rasakan semua...Semua yang pernah gw kubur dalam, gw simpan rapat, namun belum mampu gw buang. Dan artinya masih tersimpan untuk suatu saat masih bisa terkenang. Mengenang keperihan yang terdiam dengan tumbukan diary usang menjadi saksi bisu perjalana. Meski memang bukan diary yang membantu perkembangan kehidupan gw, tapi melaluinya Allah membimbing gw untuk bercerita tentang arti sebuah rasa. Dan dari nya gw belajar menyusun setiap rangkaian kata. Maha Besar Allah dengan pengaturannya yang tanpa cacat..

Sekarang tak penting seperti apa dan bagaimana gw saat ini. Gw hanya ingin berbuat mengikuti kata hati dan semoga hati gw tetap dalam bimbingan Allah SWT (amiin).

Jujur memang ada marah, memang ada kesal, memang ada duka, dan memang ada penyesalan dihati gw. Gw bergerak diatas itu semua sehingga hilanglah semua cinta dan ketulusan. Gw menangis dalam kesendirian, dan tak boleh seorang pun tau penyebab tangisan itu. Hanya kertas, pena, dan rangkaian kata yang tercipta mewakili itu semua. Dan gw cuma menuliskan "Biarkan aku sendiri, dan jangan paksa bicara" meski hati sebenarnya galau dalam kesendirian itu. Tak mampu mengeluarkan suara teriakan pertolongan, dan hanya senyap berusaha melebur dengan perasaan.

Yah begitulah selama puluhan gw menjalankan kehidupan. Dengan sedikit permainan dan gw tertawa seolah tanpa beban. Banyak yang beranggapan keren karena gw easy going tanpa masalah, gw terbawa suasana dan lupakan saja semua, (tepatnya pura2 lupakan saja semua)

Peliknya, memendam perasaan tidak semudah memendam harta kekayaan, yang ketika kau kunci dan hanya kau yang memiliki kunci maka orang lain akan sulit mempelajarinya, seperti hal nya Qorun yang akhirnya terkubur bersama hartanya. Sedangkan memendam perasaan kau tak bisa sembunyikan biasnya, baik dari gurat wajahmu, setiap tutur katamu, dan gerak tangan-kakimu. Semua mengatakan sedang ada yang kau diamkan tanpa  harus berkata apapun.

Okelah, sebut saja gw tengah dalam masa transisi menuju orang yang ambivert bahkan ekstrovert setelah ama bangga dengan introvert, namun masa transisi meerupakan masa penguatan, dimana seseorang butuh sebuah dukungan dan dikuatkan. Gw lupa kapan mendapat itu terakhir kalinya sebelum malam ini.

Apa yang kau takutkan??? gw benar2 telah lama berpuasa kritikan, meski berusaha membatalkannya namun apa yang dapat kulakukan jika dengan hanya diam memang orang sekitar gw diam melihat gw sebagai sosok kuat dan susah karam (amin). terima kasih Allah telah mengingatkan hamba



munajat malam sang hamba

Dan apabila hamba-hamba - Ku bertanta kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat...."
(Q.S. Al-Baqarah [2] : 186)
 Allah, engkau tuhan yang Maha Agung, Maha pengasiih, Maha Penyayang Maha Besar dan tiada yang mampu menyamai kebesaranmu apalagi mengalahkannya.
Allah, jadikanlah hati kami, hatiorang-orang yang ikhlas dan selalu mengingat Perintah-MU, dan meninggalkan larangan-Mu.
Allah, jadikan kami berbahagia dengan apa yang Engkau berikan, karena Engkau Maha Besar,
Allah, lindungi hati kami dari prasangka buruk terhadapmu. Lindungi hati kami dari prasangka atas keputusan-Mu, jadikan kami ha,bamu yang Ikhlas dan selalu merindukan-MU
Ya Allah....izinkan kami mendapat syafaat Rasulmu Muhammad SAW di akhirat kelak,, agar kami selamat di jalan-Mu.
Ya Allah, hamba ini penuh dosa, hamba sadar tak layak di Syurga-Mu, namun hamba tak sanggup akan siksaan neraka-Mu ya Allah, ampunkan dosa kami, dan bimbinglah kami ke Jalan-Mu

Jumat, 24 September 2010

Tak Ingin Jatuh Di Lobang yang Sama

Hari ini, sore ini, saat hujan deras melanda dan gw tertahan dikampus ada hal dan segelintir rasa yang kembali menghantui gw. Rasa yang dulu pernah membuat gw terhina, membuat gw jatuh, membuat gw tersiksa dan banyak air mata. Dan saat itu gew sudah mengembalikan segalanya. Syaraf-syaraf motorik gw seolah bergerak reflek dan sangat sulit gw kendalikan. Sampai akhirnya dalam waktu panjang tidak bertemu stressor yang sama baru gw bisa merasa terbebaskan.

Tapi, hari ini semua seperti ada flash back yang lalu dan sangat menyakitkan. Berharap besar untuk hal-hal kecil yang selamanya tidak akan mampu gw perbesar. Dan gw tersudut saat rasa itu datang. Gw senang seminggu belakangan menjadi gw, fokus dengan hidup gw dan tidak ada yang mengikat dengan aturan bullshit apapun. Sampai akhirnya ntah bosan, jengah dan rasa bersalah itu kembali mendekati gw. Dan gw benci rasa itu.

Gw sadar, paham, bahkan tau benar kalau gw gak salah, namun gw tetap merasa bersalah. Gw rasa gw terlalu dihantui sebuah makna. Kali in gw benar2 tak ingin lagi semua terulang, gw cuma ingin jadi diri sendiri tanpa doktrin siapa pun dengan cara apapun. Bergerak dengan cara gw untuk sebuah tujuan yang tak akan pernah gw akhiri.

Terima kasih, telah merusak semuanya. terima kasih telah mencampurduk semuanya..
sekarang gw tau langkah itu!!!

Senin, 20 September 2010

Labil Lagi

beuhh...
dasar manusia labil yaa.. Gak demen banget nih gw diginiin. Di diamin tanpa sebab dan tanpa konfirmasi (haha). Padahal gw baru aja nyampe tu kosan yee..eh malam nye udah gak disapa dan disambut dengan wajah penuh dosa, sindiran melalui FB..
Tuiingg...Please deh.... Gak selamanya diam itu menjadi jalan keluar atas apa yang kau rasa. Katakan, speak up girl..Sekarang gak cuma manusia yang punya telinga, dunia, bahkan dinding juga punya telinga dan bisa mendengar. Klo lo hanya diam dan memunculkan kemarahan mana ada yang tau!!
Berasa mengembalikan luka lama...gw tersiksa,Gw sampein ketidaksukaan gw atas sikap lo malah marah balik?? lah,, gimana mau kelar,,,

Sebenarnya gw gak minat marah-marah di ruang publik... hanya saja gw gak mau lagi kejadian buruk beberapa bulan lalu terulang kembali. Selain merusak konsentrasi gw sehingga karya tulis gw gagal, impian gw semester lalu juga udah kandas di tengah jalan. Fine, gw gak mempermasalahkan yang udah lewat. Tapi semester ini gak boleh ada lagi penyesalan.

Focus on my study!!!

Sabtu, 18 September 2010

(Akhirnya) Nangis

Beuh...menahan perasaan dalam waktu lama itu menyakitkan. Emosi jadi labil dan mood jadi jelek banget. Berulang kali gw nahan perasaan, nahan diri buat gak nangis tapi tetap aja. Pagi ini nangis deras itu harus tertahankan dan diganti dengan beberapa tetes air mata saja yang gw keluarkan. Dimana mau nangis kalau lagi di atas ojek...huhuhuh T_T

Berjalan kekampus ku mencari kesibukan, namun karena hari Sabtu hanya ada kesunyian, bertahan depan laptop butut gw dan akhirnya ngeblog. Aghh sedikit membosankan menghadapi kenyataan dengan tangisan yang masih tertahan.

Sebenarnya gak banyak yang menjadi stressor gw belakangan, hanya saja tingkat konsentrasi yang terus berkurang, dan tingkat keseriusan yang tidak stabil. Miris memang!! mau belajar atau berfikir dengan cara apa jika gw masih bertahan dengan semua keadaan seperti ini. Agghhh

Kuliah yang baru saja dimulai terasa berat jika gw terus dan terus begini,,, ngomong2 tentang kuliah pastinya pelajaran, diktat-diktat tebal, beuh masih banyak lagi..

Senin, 13 September 2010

Ketika Kau (Merasa) Tak Dianggap.


Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba mengalah
Menahan setiap amarah
Sebagai kekasih yang tak dianggap
Aku hanya bisa mencoba bersabar
Ku yakin kau kan berubah
(Kertas, kekasih tak dianggap)

Lirik lagu diatas sebenarnya gak terlalu representatif atas apa yang mau gw tulis saat ini…Cuma saat gw nulis judul tulisan ni tiba-tiba yang pertama terlintas dalam benak gw adalah lagu ini.
Secara diliriknya ada kata ’Tak Dianggap’ juga (hahhaa *agak maksa)

Emang enak apa saat lo merasa gak dianggap?? Ya bukan hanya sebagai kekasih, mungkin sebagai sahabat, sebagai saudara, sebagai manusia, atau bahkan sebagai salah satu profesi yang lo geluti saat ini. Manusia itu gw rasa manusia banget dengan rasa pengen dihargai, makanya dari SD kita di ajarkan untuk saling menghargai. Sayangnya tak ada pelajaran SD untuk saling menganggap...haha

Saat lo berada dalam posisi tak dianggap, apa yang paling lo rasain? Beuhh...soal perasaan sebenarnya gw paling males membahasnya..Hanya saja selama ini karena kebanyakan tak pernah membahas akhirnya gw sampai pada satu titik jenuh yang berbuntut meluapnya perasaan tersebut yang menyebabkan emosi labil.

Berada dalam posisi tak dianggap itu kadang memang menyedihkan. Lo ada seperti tak terlihat, berbicara seperti tak terdengar, bergerak seperti angin, menangis seperti hujan..Mungkin sedih dan kecewa tapi apa yang lo lakukan saat semua itu adalah kenyataan??

Gw lelah jika terus seperti ini.. Menjadi pribadi minder bukan tujuan hidup gw. Coba sekali berkata dan lo di dengarkan. Saat itu ada kebahagiaan tersendiri yang menyelinap di pembuluh darah lo hingga relung hati, karena pada hakikatnya manusia ingin dihargai. Namun bagaimana jika itu semua hanya prasangka lo???

Tak usah berdelik lagi. Gw sadar tulisan ini begitu berantakan tanpa arah tujuan. Seperti yang gw rasakan, gw cuma ingin didengarkan!!!

Gw sempat berfikir ada ketidakadilan dalam hidup ini. Kisah perjalanan hidup gw seperti tak ada hal yang patut dibanggakan sehingga tak ada orang yang menghargai. Gw berjalan, terus berlari mencari tempat berdiri dimana gw bisa menjadi diri gw sindiri, bergerak dengan kesadaran tanpa tekanan.

Meski gw sadar betul, semua memang sudah suratan dan ketidakadilan yang gw fikirkan hanya prasangka buruk. Tapi ini kisah yang menyedihkan!!! dan gw benci keadaan ini.